Survey

MENGAPA HARUS SURVEI ???
• Pilkada adalah proses demokrasi yang dapat diukur, dikalkulasi, dan diprediksi dalam proses maupun hasilnya.
• Survei merupakan salah satu pendekatan penting dan lazim dilakukan untuk mengukur, mengkalkulasi, dan memprediksi bagaimana proses dan hasil pilkada yang akan berlangsung, terutama menyangkut peluang kandidat.
• Sudah masanya meraih kemenangan dalam pilkada berdasarkan data empirik, ilmiah, terukur, dan dapat diuji.

STRATEGI PEMENANGAN KANDIDAT PILKADA
Pertama, pembuatan tim sukses. Tim sukses akan mengorganisir segala kebutuhan pencalonan kandidat, pemetaan kekuatan politik, perencanaan pencalonan, dan marketing kandidat. Tim sukses terbagi dalam beberapa bagian yang penting 1) survei popularitas kandidat dan perencanaan kampanye, 2) penggalangan dana, 3) hukum dan pemantauan pilkada, 4) pencitraan kandidat, 5) penguatan mesin politik (training), 6) kampanye dan media massa
Kedua, survei untuk pemetaan kekuatan politik. Tim sukses semestinya membuat survei untuk:1) memetakan posisi kandidat di mata masyarakat, 2) memetakan keinginan pemilih, 3) mendefinisikan mesin politik yang paling efektif digunakan sebagai vote getter, 4) mengetahui media yang paling efektif untuk kampanye.
Ketiga, follow up hasil survei. Follow up hasil survei menjadi agenda kerja tim sukses yaitu:
1) Penguatan mesin politik. Riset dapat mengetahui mesin politik yang paling dekat dengan massa i.e. lembaga keagamaan, lembaga kemasyarakatan, lsm dll. Tugas tim sukses khususnya bagian training adalah melakukan penguatan terhadap mesin politik tersebut agar menjadi vote getter yang efektif.
2) Candidat positioning. Riset dapat menggambarkan citra kandidat yang diharapkan, dan agenda kerja yang diinginkan. Dari hasil riset ini tim sukses, khususnya bagian pencitraan, dapat merencanakan citra dan posisi kandidat agar sesuai dengan keinginan pemilih.
3) Marketing. Riset dapat mengetahui posisi kandidat di mata masyarakat, citra gubernur yang diinginkan masyarakat, agenda kerja yang diinginkan masyarakat. Tim sukses (bagian kampanye dan media massa) harus memfollow-up dengan membuat visi misi, membuat materi kampanye, strategi kampanye, dan merencanakan media kampanye.

PENTINGNYA SURVEI
• Sebagaimana nampak dalam diagram, tim sukses harus mengandalkan survai untuk menentukan strategi pemenangan kandidat
• Untuk mengetahui bagaimana peta/sebaran dukungan dan preferensi pemilih terhadap kandidat berdasarkan aspek: wilayah, usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama, afiliasi keagaamaan dan organisasi sosial, serta tingkat sosio-ekonomi.
• Untuk mengetahui bagaimana tingkat popularitas kandidat di masyarakat, baik pada masa pra-kampanye maupun pada masa kampanye menjelang pemilihan.
• Melalui survai tim sukses akan dapat memperkirakan seberapa besar dana yang diperlukan untuk membiayai kampanye
• Melalui survai tim sukses dapat mengemas pencitraan kandidat sesuai dengan ideal yang diharapkan pemilih dan dapat menggunakan media kampanye yang tepat
• Untuk mengidentifikasi isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat sebagai bahan kampanye kandidat dan dapat menyusun program kampanye sesuai kehendak pemilih
• Untuk mengetahui besaran peluang atau probabilitas menang kandidat dalam pilkada.
• Sarana ”sosialisasi” kandidat kepada masyarakat.

BERAPA KALI SURVEI DIADAKAN
• Survai perlu diadakan minimal 3 kali sebelum hari H Pilkada dilakukan
• Survai Pertama sebaiknya dilakukan secepat mungkin. Sebab kandidat yang tahu situasi lebih cepat memiliki kemungkinan menang lebih besar. Survai Pertama ini digunakan untuk mengukur modal dasar yang dimiliki kandidat dan mengukur harapan masa pemilih. Survai pertama dipakai sebagai dasar pencitraan kandidat, dan strategi pemasaran dan pemenangan kandidat.
• Survai kedua diadakan 3-2 bulan setelah tim sukses bergerak memasarkan kandidat (berkampanye). Survai ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif strategi kampanye yang telah dilakukan.
• Survai ketiga diadakan pada saat pelaksanaan kampanye pilkada. Survai ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif strategi kampanye dan upaya pemenangan yang telah dijalankan. Juga untuk menilai berapa kira-kira perolehan suara kandidat dalam Pilkada nanti.

SAMPLE SURVEI
Unit terkecil dari kerangka sampling dalam survai kandidat adalah daftar rumah tangga/kepala keluarga dalam setiap RT terpilih. Untuk menentukan rumah tangga terpilih dilakukan dengan cara acak sistematik (systematic random sampling.) dengan bantuan formula tertentu yang sudah baku. Daftar Kartu Keluarga (KK) yang ada di setiap RT terpilih dijadikan sebagai kerangka sampling terkecil dalam proses penentuan responden terpilih yang akan diwawancarai.
Responden yang akan diwawancarai adalah anggota keluarga/rumah tangga terpilih yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah di luar pembantu dan/atau orang yang kost.
Sementara itu, proses penentuan responden untuk diwawancarai dalam setiap rumah tangga (household) terpilih dilakukan dengan bantuan metoda Kish Grid. Komposisi laki-laki dan perempuan yang akan dijaring melalui survai ini ditentukan secara berimbang.
Kepada responden terpilih, wawancara dilakukan dengan cara face to face interview (wawancara tatap muka.) Metoda ini memungkinkan setiap anggota keluarga yang sudah memenuhi criteria seperti tersebut di atas akan memiliki peluang yang sama untuk diwawancarai. Metoda semacam ini juga lebih menjamin tingkat representativeness responden di wilayah-wilayah tersebut. Dengan demikian, penggunaan metoda tersebut dapat memberikan kepastian bahwa hasil survai akan menggambarkan kenyataan yang sesungguhnya.

PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data primer (proses survey) dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan bantuan panduan wawancara terstrukutur (questioner). Data primer ini (hasil survey) akan diperkuat dengan data sekunder yang diperoleh dengan cara penelusuran dokumen, seperti hasil laporan survey/penelitian, buku, terbitan berkala (surat kabar, majalah dan jurnal).
Untuk pengumpulan data primer, panduan terstruktur (questionnaire) disusun dalam bentuk closed questions dengan sedapat mungkin memberikan ruang untuk opened questions. Pemberian ruang opened question dalam kuesioner ini juga dimaksudkan untuk mengintrodusir pendekatan kualitatif dalam survai. Dengan penyediaan open question ini, diharapkan hasil dari survai ini tidak terjebak pada opsi-opsi jawaban dalam perspektif peneliti yang diformulasikan dalam bentuk pertanyaan tertutup, melainkan juga dapat merekam dunia dari sudut pandang responden. Hal ini merupakan cara untuk memahami cara pandang pribumi/lokal. Lebih dari itu penyusunan dan perumusan questionnaire dilakukan dengan suatu metoda baku dan ketat, sehingga tidak memungkinkan munculnya perception bias – baik dari sisi interviewer maupun dari sisi responden — dalam menangkap isi dan maksud questionnaire.
Dalam survei ini sudut pandang kebudayaan, agama, adat istiadat tidak dapat dikesampingkan. Untuk itu, teknik penelitian yang diterapkan pada subyek penelitian, tidak dapat diasingkan dari masyarakat sekitarnya. Selain itu, data yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan terbuka dapat menolong penafsiran dan pemahaman temuan-temuan survei.

PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Data lapangan yang telah terkumpul selanjutnya akan melalui proses cleaning dan input data. Dengan bantuan aplikasi program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) data diolah dalam berbagai tahapan sehingga outputnya bersifat deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi dan crosstabulation. Artinya, dalam analisis ini hanya menggambarkan melalui profil data dalam sajian bentuk visual tabel, diagram dan lainnya. Sementara untuk analisis kualitatif, data akan dianalisis melalui eksplorasi pertanyaan terbuka serta sumber sekunder berupa dukumen-dokumen yang relevan, sehingga mampu mempertajam data.

BAGAN ALUR PROSES SURVEY

Sumber : http://www.theindonesianinstitute.com/index.php/kegiatan/survey

Leave a comment